Selasa, 17 Oktober 2017

Etika Kepakaran Seorang Sajarna Teknik Industri

KEPAKARAN DARI SEORANG SARJANA TEKNIK INDUSTRI
  
Kepakaran adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Teknik industri adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi. Dasar keilmuan teknik industri multidisiplin, karena teknik industri tidak hanya bertumpu pada ilmu matematika dan fisika, tetapi juga ilmu sosial dan manajemen untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.
Kepakaran dari seorang sarjana teknik industri yaitu bahwa seorang lulusan sarjana teknik industri wajib dan mutlak harus menguasai sebuah keahlian dalam dua bidang yaitu bidang keahlian Teknik dan Manajemen Industri. Keahlian dan ilmu yang dimiliki sebagai bekal dalam menempuh dan menunjang seorang sarjana teknik industri di dunia kerja. Dimana dalam bidang keahlian teknik seorang sarjana teknik industri mampu mengatasi serta menganalisa dan memperbaiki segala permasalahan yang menyangkut dengan teknologi, mesin, material, peralatan, energi dan sebagainya. Sedangkan dalam bidang keahlian manajemen industri seorang sarjana teknik industri mampu memprediksi, menganalisa serta mengatasi segala permasalahan yang menyangkut dengan sistem, informasi, keuangan, struktur organisasi, pemasaran dan sebagainya.
Peluang pekerjaan lulusan sarjana teknik industri bersifat luas yang mencakup segala aspek, dikarenakan setiap lulusan sarjana teknik industri mendapatkan dua keahlian yaitu keahlian bidang teknik industri dan keahlian bidang manajemen industri. Dua keahlian yang dimilki lulusan sarjana teknik industri di dalam dunia kerja dikelompokan masing-masing menjadi industri manufaktur dan jasa. Peluang kerja dalam bidang industri manufaktur berkaitan dengan Industri Logam, Otomotif, Tekstil, Kimia, Garment, Kayu dan Furnitur. Peluang kerja dalam bidang jasa berkitan dengan Perbankan, Perdagangan, Konsultan Teknik, Telekomunikasi, Teknologi dan Sistem Informasi.
  
KARAKTER-KARAKTER TIDAK BERETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,  bangsa  dan  negara.  Individu  yang  berkarakter  baik  adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
KARAKTER PEMBOHONG
Pembohong, karakter ini merupakan karakter yang tidak baik dimana  dapat muncul kepada seseorang baik dalam keadaan mendesak maupun dalam keadaan biasa saja, karakter ini dapat merubah sifat seseorang secara terus menerus. Dampak yang diakibatkan dari tindakan berbohong sangat merugikan orang lain maupun diri sendiri, apabila orang lain mengetahui karakter ini pada seseorang, maka setiap apa yang didengar orang lain terhadap pekataan seseorang tidak akan dipercaya lagi. Contohnya yaitu ketika seseorang berbicara pada orang lain tidak sesuai dengan kenyataan dan terkesan mengada-ada.
KARAKTER KERAS KEPALA
Keras Kepala, karakter ini merupakan karakter yang dimiliki bawaan seseorang dari lahir. Karakter ini memiliki sikap yang cenderung tidak mau saran dan kritik orang lain yang pada dasarnya hal itu bertujuan baik, orang yang memiliki karakter ini cenderung akan sadar jika sudah terjadi sesuatu yang dapat membuktikannya kebenarannya. Contohnya ketika seseorang dalam kondisi rapat tidak mau mendengarkan saran dari peserta rapat lainnya.
KARAKTER PEMARAH
Pemarah, karakter ini merupakan karakter yang ditimbulkan oleh beberapa faktor seperti lingkungan, sifat dan lain-lain. Seseorang yang sedang marah cenderung tidak dapat mengkontrol dirinya, sehingga dapat menimbulkan kerugian baik untuk orang lain maupun dirinya sendiri. Contohnya ketika ada orang lain yang berbuat salah sedikit terhadap seseorang padahal tidak sengaja orang tersebut langsung marah.
KARAKTER TIDAK SOPAN
Tidak sopan, karakter ini merupakan karakter yang dimiliki seseorang dimana sikap yang dilakukan orang itu dianggap tidak menghargai orang lain dan membuat orang lain tersinggung serta tidak mempedulikan kondisi lingkungan sekitar yang terdapat orang lain. Contohnya ketika seseorang tertawa keras ditempat umum seperti rumah sakit.
KARAKTER IRI HATI
Iri Hati, karakter ini merupakan karakter yang dimiliki seseorang dimana tidak mengingkan seseorang merasa senang. Sikap ini membuat pola pikir seseorang berubah drastis akibat ketenangan dan ketentraman hati yang terganggu setiap kali melihat orang lain memiliki sesuatu yang lebih dari apa yang dia miliki. Contohnya ketika seseorang melihat orang lain memiliki barang lebih mahal dari dirinya dan dia merasa tersaingi.

  AKTIVITAS TIDAK BERETIKA PROFESIONAL DALAM BEKERJA

KORUPSI
Aktivitas ini merupakan aktivitas menyeleweng yang dilakukan seseorang maupun sekelompok orang terhadap suatu perusahaan dengan tujuan keuntungan pribadi. Aktivitas ini biasanya lebih kedalam bentuk uang. Contohnya seseorang dalam sebuah proyek menaikan biaya proyek didalam laporan keuangan, padahal biaya yang dikeluarkan tidak sebesar yang dilaporan keuangan.
TIDAK MASUK KERJA TANPA KETERANGAN
Aktivitas ini merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang terhadap suatu instansi. Aktivitas ini menyalahi aturan kerja dan tidak disiplin dalam bekerja, aktivitas ini menyebabkan dampak kerugian bagi perusahaan maupun rekan kerja dikarenakan tanggungjawab pekerjaan yang dimiliki orang itu terbengkalai. Contohnya seseorang yang sengaja meliburkan diri tanpa keterangan ketika ia diberikan tugas yang menumpuk.
MENYALAHGUNAKAN TEMPAT KERJA UNTUK AKTIVITAS TERLARANG

Aktivitas ini menyalahi aturan kerja dan tidak disiplin dalam bekerja serta tidak beretika, dikarenakan melakukan aktivitas lain tidak sesuai dengan tempatnya. Aktivitas ini merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang terhadap suatu perusahaan, aktivitas ini menyebabkan dampak kerugian bagi perusahaan, rekan kerja maupun diri sendiri dikarenakan dapat menimbulkan keresahan bagi orang lain. Contohnya seseorang yang mengkonsumsi obat terlarang atau minuman keras saat dalam kondisi kerja.

[article] Pengertian tentang etika profesi

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.
Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.)
Prinsip dasar di dalam etika profesi :
1. Tanggung jawab
§  Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
§  Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan.
3. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
4. Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan             ketekunan
5. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
6. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi

 Definisi Etika Profesi Menurut Ahli

1. Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
2. Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
3. Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu. Contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science,medis/dokter,dsb.
4. Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
5. Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para angglta masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama. (Anang Usma,SH., MSi)

Menurut saya etika profesi adalah aturan-aturan atau norma standar perilaku serta tanggung jawab yang ditetapkan pada profesi tersebut agar tidak terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan oleh orang-orang di bidang profesi tersebut.
Kode Etik Profesi
Kode etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang telah digariskan, sehingga diketahui dengan pasti kewajiban profesional anggota lama, baru, ataupun calon anggota kelompok profesi. Kode etik profesi telah menentukan standarisasi kewajiban profesional anggota kelompok profesi. Sehingga pemerintah atau masyarakat tidak perlu campur tangan untuk menentukan bagaimana profesional menjalankan kewajibannya.
Kode etik profesi pada dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar atau yang sudah mapan dan tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku itu dirumuskan secara baik, sehingga memuaskan semua pihak.
Fungsi Kode Etik Profesi :
Mengapa kode etik profesi perlu dirumuskan secara tertulis?
Sumaryono (1995) mengemukakan 3 alasannya yaitu :
1. Sebagai sarana kontrol sosial
2. Sebagai pencegah campur tangan pihak lain
3. Sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik
Kelemahan Kode Etik Profesi :
1. Idealisme terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para profesional, sehingga harapan sangat jauh dari kenyataan. Hal ini cukup menggelitik para profesional untuk berpaling kepada nenyataan dan menabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi tidak lebih dari pajangan tulisan berbingkai.
2. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran profesional. Rupanya kekurangan ini memberi peluang kepada profesional yang lemah iman untuk berbuat menyimpang dari kode etik profesinya.
Peran Etika dalam Perkembangan IPTEK
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berlangsung sangat cepat. Dengan perkembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia untuk menjadi manusi secara utuh. Maka tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan.
Para pakar ilmu kognitif telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.

Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus menjalankan profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat. Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukan dari segi tuntutan pekerjaannya.

[Article] Definition of Profesi dan Profesionalisme

Pengertian Pekerjaan, Profesi dan Profesionalisme


Dalam Pengembangan Profesionalisme Kerja tentunya sangat penting sekali dan berkaitan dengan pekerjaan, profesi maupun profesionalisme yang ketiganya merupakan unsur yang tak bisa terlepaskan dalam dunia kerja maupun pengembangan diri.

Pengertian Pekerjaan


Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau suatu tindakan yang menghasilkan sesuatu yang biasanya berupa materi. Pekerjaan ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Pekerjaan yang menuntut keahlian dan pendidikan khusus. Contoh: guru, dokter, dan pilot.
Pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian dan pendidikan khusus. Contoh: kuli panggul dan tukang becak.

Jadi pada prinsipnya setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semua pekerjaan itu sama jenisnya karena hal tersebut diukur dari tingkat kesulitan dan pendidikan yang ditempuh oleh orang itu untuk melakukan pekerjaan itu sendiri.

Pengertian Profesi


Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut keahlian tertentu pelakunya. Jadi dapat diisyaratkan profesi merupakan pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus.

Tetapi pada penerapannya tetap diperlukan penguasaan teori sistematis yang mendasari praktik pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktik tersebut dalam cakupan pekerjaan itu sendiri. Suatu profesi biasanya terikat dengan kode etik profesi, asosiasi profesi, serta proses sertifikasi dan lisensi khusus untuk bidang profesi tersebut.

Kode etik profesi
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi anggotanya yang melanggar aturan. Hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya penyimpangan kode etik sehingga menurunkan kehormatan profesi itu sendiri.

Asosiasi profesi
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi/dikelola oleh para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.

Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi yang dianggap bisa dipercaya. Kebanyakan profesi yang berlisensi ini merupakan profesi yang vital seperti dokter, apoteker, pengacara, dan profesi lain yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas.

Dari penjelasan di atas, secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu sebagai berikut:

Adanya pengetahuan khusus, yaitu keahlian dan keterampilan yang dimiliki karena mengikuti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang bertahun-tahun.
Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
Mengabdi pada kepentingan masyarakat. Setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi.

Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, di mana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup, dan sebagainya perlu diperhatikan, maka untuk menialankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

Seseorang yang profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi dengan penuh ketekunan dan melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang diambilnya.

Dengan demikian, seorang yang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus. Di samping itu, ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) di dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja.

Hal ini perlu ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa yang semata bertujuan untuk mencari natkah kekayaan materiii. Profesionalisme dalam suatu profesi dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

Profesionalisme yang beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti. Oleh karena itu tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan materiil
Profesionalisme berlandaskan oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan atau pelatihan yang panjang dan berat.
Profesionalisme yang diukur dengan kualitas teknis dan moral harus patuh pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi profesi.


Ketiga hal tersebut di atas menempatkan kelompok profesional (kelompok yang memiliki keahlian) untuk tetap mempertahankan idealisme yang menyatakan bahwa keahlian profesi yang dikuasai bukaniah barang yang diperjualbelikan hanya untuk sekedar mendapatkan nafkah, melainkan juga suatu kebaikan yang diperuntukkan demi kesejahteraan umat manusia. iika ada imbalan yang diberikan berkaitan dengan profesi, itu semata-mata sebagai suatu "tanda kehormatan".

Upaya pengembangan profesionalisme kerja yang bermutu tinggi bagi karyawan, adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja karyawan, baik dari segi karier, pengetahuan maupun segi kemampuan, guna pertumbuhan yang terus menerus dalam suatu perusahaan. Upaya pengembangan profesionalisme kerja dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

Mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan.
Mengikuti kegiatan lokakarya dan seminar.
Memberikan beasiswa kepada karyawan untuk sekolah lagi ke tingkat yang lebih tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri.
On the job training (latihan sesuai bidang pekerjaan).
Meningkatkan kecerdasan mental.
Membangun rasa tanggung jawab.
Sikap mandiri.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Melalui berbagai sumber informasi seperti buku, internet, surat kabar, dan lain-lain.
Mengikuti kursus/magang.
Meningkatkan etos kerja.

Sumber : http://www.tugassekolah.com/2016/02/pengertian-pekerjaan-profesi-dan-profesionalisme.html

[Article] Definition of Ethics

PENGERTIAN ETIKA


Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etikaadalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etikapada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etikaini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
• •
Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Akhlak (Arab), berarti moral, dan etikaberarti ilmu akhlak. Sumber …

TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA

Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

PENGERTIAN BAIK

Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)

PENGERTIAN BURUK

Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku

CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK

Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunism.